Rabu, 13 Januari 2010

Peran Public Relations Bagi Partai Poltik Baru untuk Dikenal Masyarakat

Oleh : Verawati (Penulis adalah mahasiswa program studi ilmu komunikasi UII Yogyakarta)

Public Relations adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dengan berbagai publiknya.(Cutlip, Center & Brown, 2000:4)

Partai Politik adalah analog dari pemasaran komersial dengan menggunakan saluran dari komunikasi massa, di lingkungan dimana warga negara layaknya konsumen yang memilih “brand” yang sangat banyak.(McNair, 1999:7)

Menurut James Carey dalam Buku Komunikasi Politik Dan Nimmo , Public Relations dalam Partai Politik adalah seorang makelar simbol, orang yang menerjemahkan sikap, pengetahuan, dan minat suatu komunitas bahasa yang lain yang berbeda tetapi menarik dan dapat dimengerti. Seorang PR dalam partai menghubungkan golongan elit dalam organisasi atau komunitas manapun dengan khalayak umum, PR menghubungkan dua komunitas bahasa yang dibedakan pada tingkat struktur sosial yang sama. (Dan Nimmo, 2005:33)

PR dimaksudkan untuk membangun citra positif seorang kandidat dari partai politik baru di benak mayarakat agar partai tersebut mendapatkan kepercayaan, sehingga partai tersebut memperoleh banyak suara.

Tetapi apabila citra diri kandidat negatif, maka harus disiapkan penjelasan yang bisa mengurangi citra negatif. Ada sisi bahaya dari “free media”, yaitu untuk meminimalisasi resiko citra yang negatif pada kandidat, maka munculah praktisi public relations yang disewa oleh para aktor politik. (Brian McNair, 1999:140)

Media dan Public Relations (PR) adalah dua lembaga penting dalam kampanye pemilihan umum. Fungsi berita yaitu untuk mengungkap suatu peristiwa atau keadaan yang terbuka dan tanpa rekayasa, sehingga masalah inilah yang harus dikuasai oleh seorang PR tentang para kandidat mereka agar dapat menyusun strategi untuk kampanye.

Seorang PR adalah untuk membantu para kandidat dari partai politik baru berkampanye. Humas politik menjadi “service industry” yang memfasilitasi komunikasi politik di antara partai politik, kandidat dan public, mendesain dan memproduksi publisitas dan propaganda, mencari dana, memberi nasehat dalam kebijakan dan presentasi dan poling opini public, singkatnya bisa disebut sebagai manajer panggung dan penulis kreatif dari teater politik yang hidup. (Brian McNair, 1999:128)

Diperlukan kejelian dan kepekaan rasa untuk menangani masalah-masalah yang ada di dalam partai politik baru, misalnya kurang dikenalnya parpol tersebut oleh masyarakat, namun keputusan terakhir untuk produk PR ada di tangan kandidat, karena setiap langkah program PR harus diawali dengan konsolidasi ke dalam, khususnya antara kandidat dan pihak PR, dengan riset untuk menilai situasi, serta apa pengaruh hasil riset itu untuk program PR.

Semua strategi komunikasi politik yang efektif berisi apa yang dinamakan sebagai pernyataan positioning, sebuah analisis jelas tentang apa mereknya (atau partainya), untuk siapa dan mengapa orang seharusnya memilihnya.(Brian McNair, 1999:143).

Program PR untuk memperkenalkan partai politik baru pada masyarakat ada bermacam-macam, yaitu menentukan target sasaran, seperti siapa yang menjadi sasaran kampanye?, khalayak umum atau kelompok-kelompok tertentu (agama, mahasiswa, ibu-ibu rumah tangga, dan sebagainya) dan mengelola dana, yaitu pengendalian dan pengawasan pemakaian dana untuk membuat program memperkenalkan partai politik baru pada masyarakat karena penting untuk menghindari apabila program yang sedang dalam proses terhenti atau diganti karena kekurangan dana, atau perhitungan dana tidak sesuai dengan tujuan akhirnya, sehingga sia-sia dan merugikan kandidat.

Seorang PR yang akan memperkenalkan partai politik baru pada masyarakat dan harus dapat bekerjasama dengan pers karena mereka merupakan sarana penghubung antara PR dengan masyarakat untuk mengkomunikasikan program-program PR untuk memperkenalkan partai politik baru yang terbilang baru pada masyarakat.

Referensi :

Nimmo, Dan. 2005. Komunikasi Politik (Komunikator, Pesan dan Media). Remaja Rosda Karya : Bandung.

McNair, Brain. 1995. An Introduction to Political Communication (Second Edition). Routledge : London and New York

Tidak ada komentar:

Posting Komentar